Abstract
A
study concerning the use of the banana weevil as the manufacture of
biodegradable plastics. The purpose of this study was to produce biodegradable
plastics by microorganisms and the physical properties of strong and elastic.
The
study was conducted by mixing three basic ingredients are flour starch banana
weevil, chitosan and propylene glycol in order to produce biodegradable
plastics, which are then performed observations of physical properties and
strength of the resulting plastic.
The results showed that the banana weevil starch can
be used as a base for the manufacture of biodegradable plastics. The resulting
plastic transparent brown and the power is still low. The average strength of
the weight of 1.6 grams.
Keywords:
Biodegradable Plastics, Plastic Conventionally, Bananas, Chitosan, Propylene
Glycol, Acetic Acid.
1.
Introduction
Adanya plastik sejak awal
diciptakan telah mampu mengubah pola kegiatan manusia sehari-hari. Hampir bisa
dipastikan manusia selalu berhubungan dengan plastik mulai dari produk yang
digunakan, kemasan produk, hingga kantong untuk membawa produk atau barang
tertentu. Berbagai alasan dikemukakan terkait penggunaan plastik selain
ringan dan lebih praktis tanpa menyadari bahwa penggunaan berbagai produk dan
kemasan berbahan plastik yang dibuang menjadi sampah menimbulkan dampak
lingkungan yang sangat penting.
Keberadaan sampah plastik
menjadi permasalahan saat ini dan makin memprihatinkan. Walaupun beberapa
negara maju sudah memperkenalkan penggunaan bahan sintetik yang dibuat lebih bersifat
dapat didaur ulang (recycleable), namun belum semua wilayah negara
memiliki alat pendaur ulang sampah
plastik.
Saat ini 500 juta hingga 1 milyar
kantong plastik digunakan di dunia tiap tahunnya, dengan perkiraan setiap orang
menghabiskan 170 kantong plastik setiap tahun. Jika dibentangkan, sampah-sampah
dapat membungkus permukaan bumi menjadi 10 lapis. (www.gogreenindonesia.blogspot.com)
Plastik merupakan material yang
baru akan terurai oleh mikroorganisme dalam waktu 200-400 tahun, dan akan terurai
secara sempurna dalam waktu 1000 tahun. Ini berarti mereka memecah menjadi
potongan-potongan mungil dan mungil bit beracun yang mencemari udara, air, dan
tanah.
Dampak yang
dihasilkan oleh sampah plastik ini antara lain tercemarnya tanah, air tanah dan
nantinya akan membunuh hewan-hewan pengurai yang nantinya ini akan merusak
rantai makanan, mengurangi kesuburan tanah dan hal ini terjadi karena plastik
mengandung bahan kimia yang nantinya dapat merusak kandungan tanah, juga dapat
menyebabkan banjir jika terlalu menumpuk di sungai, dan juga terjadinya global warming.
Bonggol pisang, adalah salah satu
bagian dari tanaman pisang yang jarang dimanfaatkan oleh masyarakat. Sebenarnya
pada pati yang terdapat didalam bonggol pisang (Musa paradisiacal) terdapat polimer yang dapat
dijadikan sebagai bahan dasar pembuatan plastik biodegradable atau plastik yang
dapat diurai oleh mikroorganisme.
2.Method
and Experimental Details
Instrumentasi
Penelitian
1. Alat :
Pisau,
blender, hot plate, stirrer, gelas ukur, baker glass, oven, pengaduk magnet.
2.
Bahan:
Bonggol
Pisang/ pati bonggol pisang, aquadest, propilen glikol, acetic acid 1%,
chitosan.
Prosedur Penelitian
1.
Prosedur pembuatan tepung bonggol pisang:
a.
Bonggol pisang dikupas kulitnya dan dibersihkan.
b.
Dipotong menjadi dadu, diblender kemudian disaring untuk diambil airnya.
c.
Filtrat diendapkan, selanjutnya endapan dan residunya dikeringkan dalam oven
pada suhu 105°C.
d.
Setelah kering, selanjutnya endapan residunya diblender hingga menjadi pati
bonggol pisang.
3.Result and Discusion
Prosedur
pembuatan plastik biodegradable.
a.
Disiapkan larutan chitosan 5% dalam pelarut asam asetat 1% dan larutan pati
bonggol pisang 2%, serta propilen glikol.
b.
Dicampur ketiga bahan tersebut dengan perbandingan volume 100 ml larutan pati
bonggol pisang dengan 100 ml larutan chitosan
5% dan propilen glikol sebanyak 20% dari total berat larutan pati dan
chitosan.
c.
Aduk ketiga bahan tersebut hingga homogen menggunakan hot plate pada suhu 60°C dengan putaran 300 rpm selama 1 jam dan 30
menit.
d.
Larutan yang sudah homogen selanjutnya dituang ke dalam cetakan (cawan petri)
dan dikeringkan di dalam oven pada suhu 55°C selama 24 jam.
e.
Setelah kering, plastik biodegradable- bonggol pisang yang terbentuk
selanjutnya diamati.
a. Penampilan Fisik Plastik Biodegradable, berwarna
coklat transparan, mengkilap dan sedikit elastis
b. Kadar air yang terkandung dalam plastik
biodegradable bonggol pisang sebesar 26,25%
c. Plastik hasil sintesis tidak larut dalam air
sempurna dalam air. Beberapa plastik masih tampak dalam bentuk lembaran kecil
dan sebagian berubah menjadi partikel kecil dikarenakan faktor pengadukan,
tetapi semuanya tidak larut dalam air.
d. Plastik biodegradable bonggol pisang dapat
menahan beban sebesar 1,6 gram
Pembahasan
Struktur
pati pada bonggol pisang dan kandungan getah yang banyak menyebabkan pada saat
dihancurkan/ diblender berwarna coklat. Karena didalam bonggol pisang terdapat
senyawa asiatikosida, asam asiatat, asam adekasat, tanin dan saponin yang mudah
teroksidasi menjadi warna coklat.
Dalam
penelitian ini chitosan berperan sebagai pembentuk lapisan film, yang harus
digunakan asam asetat sebagai pelarutnya, karena asam asetat adalah pelarut
yang baik bagi chitosan. Karena pengaruh pH pada asam asetat menjadikan
chitosan menjadi lebih mudah larut.
Propilen
Glikol digunakan sebagai pembentuk sifat elastis, sebagai penyedia gugus
hidroksil yang akan meyelip/ masuk diantara rantai- rantai polimer pati bonggol
pisang.
Dihasilkan
plastik biodegradable yang masih sederhana. Dimana sifat fisiknya belum mampu
menyerupai plastik konvensional. Perbedaan sifat antara plastik biodegradable
dengan plastik konvensional ditinjau dari bahan dasarnya. Plastik biodegradable
berasal dari bahan yang mudah terurai, sedangkan plastik konvensional berasal
dari bahan resin atau bahan yang sulit terurai oleh mikrorganisme.
Tingkat
kelarutan dalam air yang dimiliki plastik biodegradable hasil sintesis ini
dilakukan pengujian selama 4 hari dan ternyata film plastik yang direndam dalam
air tersebut tidak hancur semuanya, tapi ada sebagian yang larut dalam air.
Pada uji kelarutan ini, didukung oleh pengadukan yang secara mekanis dapat
mempercepat kelarutan film plastik dalam air.
Uji mekanik yang
berupa uji kekuatan tarik merupakan uji yang sangat penting kaitannya dengan
kualitas film plastik biodegradable yang dihasilkan. Sampel film plastik yang
akan diuji kemudian dikaitkan secara vertikal pada benang dan jarum lalu diberi
beban. Dilihat dari terksturnya, film plastik dari tepung pati bonggol pisang
ini cenderung lebih rapuh dan kurang elastis apabila dibandingkan dengan
plastik konvensional. Karena plastik konvensional menggunakan bijih plastik
dalam pembuatannya, sehingga lebih kuat dibandingkan dengan plastik
biodegradable berbahan dasar tepung pati bonggol pisang.
4. Conclusion
Dari
hasil penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa pati bonggol pisang dapat dijadikan sebagai
bahan dasar pembuatan plastik biodegradable. Penampilan fisik yang berwarna
kecoklatan dan mengkilap. Plastik biodegradable ini sebagian dapat larut dalam
air dan sebagian lagi tidak larut dalam air. Dan juga plastik biodegradable-
bonggol pisang ini dapat menahan beban yang diberikan walaupun tidak sekuat
plastik konvensional biasanya.
5. Ackonwledgements
Agar mendapatkan
hasil penelitian yang lebih baik, penulis menyarankan untuk:
1. Menggunakan material yang tidak hanya
biomaterial saja untuk memperkuat sifat- sifat fisik plastik.
2. Melakukan uji secara langsung tingkat
keelastisatsan dan kekuatan tarik plastik biodegradable dengan alat uji keelastisatan
dan kekuatan tarik.
3. Menggunakan alat cetak yang mempunyai sifat anti
lengket.
4. Melakukan uji biodegradabilitas pada plastik
biodegredable.
5. Menggunakan alternatif bahan dasar lain selain
tepung pati bonggol pisang.
6.
Reference
Bourtoom,Thaiwen. 2006,
“Plasticizer effect on the properties of biodegradable blend film from rice
strach- chitosan”. Jurnal Fakultas Agro- Industri.hlmn 1-7
Firdaus, Feris, 2004, “Potensi
Limbah Padat- Cair Industri Tepung Tapioka sebagai Bahan Baku Film Plastik
Biodegradable”. Jurnal Dosen Pasca sarjana UGM Jogjakarta.hlmn.1-8
http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en%7Cid&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Banana
http://www.scribd.com/doc/54015055/Plastik-Biodegradable (11.00)
(jumat,17 agsts 2012)
http://kesehatan.kompasiana.com/alternatif/2012/05/23/pati-bahan-dasar-untuk-membuat-plastik/ (19.50)
(sabtu , 25 Agustus2012)
http://blogkuw.wordpress.com/2007/07/20/plastik-biodegradable/ (20.03)
(Sabtu, 25 Agustus 2012)
http://ngraho.wordpress.com/tag/tanaman-pisang/ (20.14)
(Sabtu, 25 Agustus 2012)
http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?id=147 (20.27)
(Sabtu, 25 Agustus 2012)
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-smk/kelas_xi/definisi-plastik/ (17.35) (Selasa, 04 September 2012)
http://lppm.unud.ac.id/wp-content/uploads/Penentuan-Formula-Komposit-Plastik-Biodegradable-Glukomanan-dari-Umbi-Parang-oleh-Bambang-Admadi-Harsojuwono.pdf (20.35)
(Selasa, 04 September 2012)
http://wong168.wordpress.com/2011/05/02/plastik-biodegradable/ (20.57)
( Selasa, 04 September 2012)
http://forum.upi.edu/index.php?topic=13726.0 (21.11)
(Selasa, 04 September 2012)
http://www.djarumbeasiswaplus.org/artikel/content/26/Prospek-Produksi-Bioetanol-Bonggol-Pisang-(Musa-paradisiacal)-Menggunakan-Metode-Hidrolis-Asam-dan-Enzimatis/ (22.08)
(Selasa, 04 September 2012)
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-kesehatan/biomolekul/gliserol/ (22.11)
(Selasa, 04 September 2012)
http://www.scribd.com/doc/19633310/asam-asetat (22.40)
(Selasa, 04 September 2012)
http://jurnalilmupertanian.blogspot.com/2011/01/degradasi-limbah-plastik.html (21.02)
(Sabtu, 08 September 2012)
http://journal.uii.ac.id/index.php/Teknoin/article/viewFile/2070/1879
(21.03)(Sabtu, 08 September 2012)
http://kemahasiswaan.um.ac.id/wp-content/uploads/2010/04/PKM-GT-10-UM-Ubed-Optimalisasi-Pembuatan-Plastik-.pdf (21.04)
(Sabtu, 08 September 2012)
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19992/4/Chapter%20II.pdf (17.52)
(Rabu, 19 September 2012)
http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=pembuatan%20plastik%20biodegradable&source=web&cd=1&cad=rja&ved=0CB0QFjAA&url=http%3A%2F%2Fkao.akprind.ac.id%2Fsites%2Fkao.akprind.ac.id% (22.12)
(Senin, 24 September 2012)
http://my.opera.com/greatranika/blog/show.dml/7705761 (22.16)
(Senin, 24 September 2012)
http://yalun.wordpress.com/2008/11/30/plastik-masa-depan-polylactic-acid-pla-dan-polyhydroxybutyrate-phb/ (18.10)
(Selasa, 23 Oktober 2012)
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-smk/kelas_xi/polimer/ (17.10)
(Kamis, 08 Nopember 2012)
http://usupress.usu.ac.id/files/Polimer;%20Ilmu%20Material_Normal_bab%201.pdf(17.28) (Kamis,
08 Nopember 2012)
http://www.google.co.id/#hl=id&sclient=psy-ab&q=propilen+glikol+adala&oq (18.22)
(Kamis, 08 Nopember 2012)
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24596/5/Chapter%20I.pdf(18.30) (Kamis,
08 Nopember 2012)
No comments:
Post a Comment