Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk untuk menjadikan
masyarakat dapat mengantisipasi penggunaan Headset
yang digunakan secara terus –
menerus. Penelitian ini
dilakukan pada tanggal 12 - 18 oktober 2012. Penelitian ini didesain secara
eksperimental, yaitu dengan menggunakan variable bebas dan variable terikat.
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah speaker portable yang diproyeksikan
sebagai headset. Sedangkan variabel terikatnya adalah paralon yang terhubung
dengan blowing balloon yang diproyeksikan sebagai saluran pendengaran yang
terhubung dengan gendang telinga. Hasil dari penelitian ini adalah berupa
data yang menjelaskan tingkat lamanya penggunaan headset terhadap pendengaran
manusia. Dari data yang diperoleh dari hasil penelitian menunjukan bahwa
prototype yang diproyeksikan sebagai headset yang berpengaruh terhadap gendang
telinga dapat berefek buruk terhadap pendengaran bila pengguna menggunakan
headset secara terus menerus dengan suara maksimal.
Kata Kunci: Headset, Intensitas, Pendengaran, Suara
1. Latar
Belakang
Headset merupakan sebuah
alat bantu untuk mendengarkan music yang biasa terpasang dengan pemutar musik
digital seperti, Speaker, Mp3, Mp4,
Ipod dan lain sebagainya agar musik yang didengarkan tidak mengeluarkan suara
yang menggelegar sehingga seorang pemilik headset
bisa mendengarkan musik yang diinginkan tanpa mengganggu orang yang berada
di sekitarnya.
Telinga
adalah alat indra manusia yang bekerja untuk mendengar atau menangkap gelombang
suara yang kemudian akan dilanjutkan ke otak. Getaran bunyi ditangkap daun
telinga masuk ke liang telinga dan menyebabkan gendang telinga bergetar.
Bunyi
yang mampu Kita dengar ialah bunyi yang mempunyai frekuensi gelombang 20Hz
sampai 20.000Hz (1Hz = 1 getaran per detik). (Syamsuri, 2007).
Headset mengeluarkan
gelombang frekuensi yang rendah tetapi cara penggunaan headset yang akan berpengaruh terhadap telinga sebagai alat indra
pendengaran. Gendang telinga di dalam telinga merupakan selaput yang sangat
tipis dan cara penggunaan headset adalah
dengan menyumbat atau menutupi telinga dengan jarak antara telinga dengan
gendang telinga yang sangat dekat sehingga getaran bunyi yang di keluarkan dari
headset langsung mengenai gendang
telinga serta getaran bunyi tersebut juga tidak bisa di pantulkan keluar karena
telinga telah disumbat dengan headset.
Berdasarkan hasil penelitian, sebuah alat pemutar
musik digital yang disambungkan dengan headset
dan diputar pada volume 100 desibel (satuan intensitas suara), headset terpasang di telinga hanya boleh
selama 5menit/hari, pada volume 90 desibel hanya boleh 18menit/hari, 80 desibel
hanya boleh 1,2 jam/hari, 70 desibel hanya boleh sekitar 4,6 jam/hari bila
penggunaan headset melebihi batas
dari hasil penelitian, akan terjadi ganguan pada gendang telinga (http://healthinme4.blogdetik.com/2012/05/03/fakta-tentang-earphone-atau-headset/).
Oleh
karena itu muncul sebuah ide untuk melakukan penelitian tentang Intensitas
gelombang bunyi dari headset terhadap
pendengaran manusia.
2. Metode
penelitian
Penelitian ini didesain secara eksperimental, yaitu
dengan menggunakan variable bebas dan variable terikat. Variabel bebas dalam
penelitian ini adalah speaker portable yang diproyeksikan sebagai headset.
Sedangkan variabel terikatnya adalah paralon yang terhubung dengan blowing
balloon yang diproyeksikan sebagai saluran pendengaran yang terhubung dengan
gendang telinga.
Alat dan bahan yang dipergunakan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
·
Speaker Portable
·
Charger dari speaker portable
·
Flashdish berisi music
·
Paralon
·
Blowing Balloon
Prosedur pembuatan project
·
Memasang
Flashdish ke speaker portable
·
Membuat
blowing balloon
·
Merobek
blowing ballon dan langsung tempel ke
paralon
·
Menyambungkan
paralon yang sudah tertempel dengan blowing
balloon ke speaker portable
·
Meyalakan
music dari speaker dengan suara
maksimal
·
Memasangkan
charger yang terhubung dengan arus listrik ke speaker agar speaker tetap
terjaga atau dalam kondisi battre terisi.
·
Mengamati
prototype.
·
Melakukan
hal yang sama tetapi paralon dijauhkan 10 cm dari headset sebagai perbandingan.
·
Mengamati
prototype tersebut.
·
Mencatat
hasil dari keduanya
3. Hasil
Penelitian
Penelitian tentang Intensitas
gelombang bunyi terhadap pendengaran manusia ini yang telah dilakukan
menggunakan prototype sederhana
menghasilkan data – data sebagai berikut.
Waktu
|
Paralon dekat dengan Speaker
Portable
|
Permulaan
|
Blowing balloon bergetar
|
1 Jam
|
Belum terjadi perubahan
|
2 Jam
|
Mulai muncul satu lubang kecil pada blowing
balloon
|
3 Jam
|
Bertambah 2 lubang kecil lagi dan lubang sebelumnya sedikit bertambah
besar.
|
4 Jam
|
Bertambah lagi 4 lubang kecil.
|
5 Jam
|
Lubang –
lubang kecil mulai menyatu menjadi lubang yang sedikit lebih besar dan bertambah
3 lagi lubang kecil
|
6 Jam
|
Total ada 2 lubang yang cukup besar dan 7 lubang yang kecil
|
Tabel 1.1 Hasil penelitian dengan
Speaker didekatkan dengan speaker Portable
Waktu
|
Paralon berjarak 10 cm dariSpeaker
Portable
|
Permulaan
|
Blowing balloon tidak bergetar
|
1 Jam
|
Belum terjadi perubahan
|
2 Jam
|
Belum terjadi perubahan
|
3 Jam
|
Belum terjadi perubahan
|
4 Jam
|
Belum terjadi perubahan
|
5 Jam
|
Belum terjadi perubahan
|
6 Jam
|
Belum terjadi perubahan
|
Tabel 1.2 Hasil
penelitian dengan Speaker dijauhkan 10 cm dari
speaker Portable
-
Pembahasan
Dari data hasil penelitian diatas dapat
ditarik sebuah pembahasan serta analisis bahwa gelombang suara yang keras dapat
merusak suatu lapisan tipis terlebih lagi bila suatu lapisan tipis tersebut
berada pada ruangan kecil yang tertutup dan terdapat sumber suara yang menutupi
seluruh ruangan hingga tidak ada lagi celah untuk gelombang suara memantul ke
ruang yang lebih besar. Sehingga ketika gelombang longitudinal atau gelombang
suara membentur suatu lapisan, gelombang longitudinal tersebut akan
memantulkannya kembali ke sumber suara karena tidak ada celah lain untuk tempat
memantulkan suara, sedangkan lapisan pada sumber suara lebih tebal dibandingkan
dengan lapisan tipis yang terbentur oleh gelombang longitudinal sehingga
pantulan tersebut tidak memberikan perubahan yang terlihat dan setelah
dipantulkan ke sumber suara, gelombang longitudinal tersebut kembali
dipantulkan ke lapisan tipis lagi yang mengakibatkan lapisan tipis tersebut
terus bergetar akibat tidak kuatnya menahan benturan dari gelombang
longitudinal. Hal ini sama halnya seperti yang telah dikutip dari http://blog.umy.ac.id, efek buruk datang jika menggunakan headset selama lima
jam dalam seminggu
4. Kesimpulan
Berdasarkan
sumber dan penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik sebuah kesimpulan
bahwa gelombang suara dapat berpengaruh terhadap pendengaran manusia.
5. Daftar
Pustaka
Kanginan, Marthen.2007. IPA Fisika untuk SMP Kelas VIII . Cimahi:Erlangga
Sarojo.1981. Fisika. Depok:Universitas Indonesia
Ahamad, Supriyadi.2010. BIOLOGI FISIKA KIMIA 9 SMP. Yogyakarta:Primagama
Syamsuri, Istamar dkk.2007. IPA BIOLOGY untuk SMP Kelas IX. Malang:Erlangga
No comments:
Post a Comment