Friday, 16 May 2014

UJI TOKSISITAS DAUN STEVIA PADA IKAN HIAS

abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bahwa daun stevia dapat digunakan sebagai pemanis alami yang dapat dikonsumsi oleh manusia.
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 01-14 Oktober 2012. Penelitian ini didesain secara observasi kelas treatment. Kelas treatment dalam penelitian ini adalah pengamatan kelangsungan hidup ikan hias pada larutan daun stevia yang sedang diuji toksisitasnya. Setelah diuji dengan masing – masing konsentrasi maka bisa ditarik kesimpulan bahwa daun stevia bisa dijadikan pemanis alami bagi manusia dan sebagai pengganti pemanis buatan. Sehingga larutan daun stevia dapat dikonsumsi oleh manusia.

Kata kunci : Uji Toksisitas, Daun Stevia


1. Pendahuluan


Masyarakat di Indonesia umumnya hanya mengenal tebu dan aren sebagai tanaman penghasil gula, pengganti gula murni tidak dianjurkan dikonsumsi berlebihan. Mereka yang sedang melakukan diet biasanya mengurangi konsumsi gula. Ditambah lagi dengan gula buatan yaitu seperti aspartam dan jenis – jenis gula buatan lainnya. Sebagai penggantinya ada gula alami dari daun Stevia yang dapat memberi rasa manis tanpa beban kalori. (daun-stevia-pemanis-alami-bebas-kalori.htm)

Tanaman ini memang lebih populer di wilayah asalnya, Amerika Selatan, dan juga di Asia Timur seperti Jepang, China dan Korea Selatan. Di Paraguay, suku Indian Guarani telah menggunakan stevia sebagai pemanis sejak ratusan tahun lalu. Ada sekitar 200 jenis stevia di Amerika Selatan, tetapi hanya Stevia rebaudiana yang digunakan sebagai pemanis. Tahun 70-an, stevia telah banyak digunakan secara luas sebagai pengganti gula. Di Jepang, 5,6% gula yang dipasarkan adalah stevia atau yang dikenal dengan nama sutebia. Stevia digunakan sebagai pengganti pemanis buatan seperti aspartam dan sakarin. (index.php.htm)

Daun stevia memiliki beberapa keunggulan antara lain tingkat kemanisannya yang mencapai 200-300 kali kemanisan tebu serta rendah kalori sehingga aman dikonsumsi oleh penderita diabetes dan obesitas. Selain itu, stevia juga bersifat non-karsinogenik. Zat pemanis dalam stevia yaitu steviosida dan rebaudiosida tidak dapat difermentasikan oleh bakteri di dalam mulut menjadi asam. Asam ini yang apabila menempel pada email gigi dapat menyebabkan gigi berlubang. Oleh karena itu, stevia tidak menyebabkan gangguan pada gigi. (index.php.htm)

Maka dari itu penulis ingin membuktikan apakah daun stevia akan aman jika dikonsumsi secara langsung dengan menggunakan ikan hias untuk uji toksisitasnya. Dan apakah daun stevia dapat menggantikan pemanis buatan dan apakah aman jika dikonsumsi langsung oleh manusia.

2. Instrumen dan Prosedur Penelitian
1.      Alat:
a.       Oven
b.      Kulkas
c.       Ember
d.      Baskom
e.       Tabung reaksi
f.       Gelas piala 100 ml dan 250 ml
g.      Erlenmeyer 250 ml
h.      Cawan porselin
2.      Bahan
a.       Daun stevia
b.      Air
c.       Metanol
 Prodesur Penelitian
1.      Pengeringan daun
2.      Pemisahan daun pada batang
3.      Penghalusan daun dengan menggunakan blender
4.      Maserasi daun dengan 160 ml air dan 160 ml metanol
5.      Penyaringan ekstrak daun menggunakan kertas saring
6.      Uji toksisitas larutan daun dengan ikan hias dengan konsentrasi 0,5 dan 0,1

3. Hasil Penelitian

Ikan
Larutan Stevia Metanol
Larutan Stevia Air
Air
0.5%
0.1%
0.5%
0.1%
100 ml
1.
2 jam 50 menit
14 jam 10 menit
12 jam 15 menit
30 jam 10 menit
8 jam 16 menit
2.
2 jam 38 menit
27 jam 34 menit
12 jam 15 menit
36 jam
15 jam 20 menit
3.
2 jam 42 menit
22 jam 20 menit
11 jam 33 menit
31 jam 12 menit
15 jam 30 menit






Langkah pertama penelitian ini berawal dari pengeringan daun stevia yang akan digunakan untuk pembuatan ekstrak daun stevia menggunakan pelarut air dan metanol. Pembuatan ekstrak ini menggunakan perbandingan 1 : 8 sehingga kompisisinya itu 20 gram daun stevia ditambah dengan 160 ml pelarut. Setelah didapat campurannya seharusnya dilakukan pemekatan untuk mendapatkan ekstrak. Namun peneliti tidak melakukan hal ini dikarenakan kekurangan alat, sebagai yang peneliti pakai adalah campurannya tersebut yang sebelumnya dilakukan penyaringan terlebih dahulu. Kemudian setelah itu dilakukan penyaringan uji toksisitas dengan cara meamasukan 3 ekor ikan hias ke dalam larutan ekstrak yang mempunyai konsentrasi sebesar 0,1 % dan 0,5 %. Setelah itu diamati berapa lamakah ikan hias tersebut hidup dibandingkan dengan ikan hias yang hanya dimasukan ke dalam air.
Alasan peneliti menggunakan pelarut metanol dan air adalah, air biasanya digunakan oleh masyarakat awam dimana biasanya mereka menyeduh / menggodok daun dengan air. Memakai metanol karena biasanya perusahaan – perusahaan jamu menggunakan pelarut metanol untuk menarik kandungan – kandungan yang penting untuk tubuh yang hanya larut dalam pelarut metanol, maka dari itu inilah alasan mengapa peneliti menggunakan ke dua pelarut tersebut.
Berdasarakan hasil penelitian, ikan hias yangdimasukan ke dalam ekstrak baik itu pelarut air dan metanol lembih lama hidupnya dibandingkan dengan ikan yang dimasukan dalam air. hal ini membuktikan bahwa kandungan dalam daunstevia tidak toksik baik itu yang ekstrak dalam pelarut metanol ataupun air. dan sepertinya ekstrak tersebut menjadi bahan makanan untuk ikan hias tersebut karena didalam daun stevia mengandung kadar glukosa yang tinggi.
Maka kesimpulannya bahwa berdasarkan uji toksisitas ekstrk daun stevia dengan pelarut metanol dan air pada ikan hias dikatakan berhasil. Jika pada ikan hias yang sensitifitasnya lebih baik dari pada manusia membuktikan bahwa ektrak tersebut tidak meracuni ikan hias maka apalagi oleh manusia dimana kekebalan tubuh dan sistem pencernaan lebih baik. Jadi daun stevia aman untuk dikonsumsi.
4. Kesimpulan

            Dalam karya ilmiah ini, telah disimpulkan bahwa daun stevia tidak berbahaya bagi manusia dan dapat dikonsumsi oleh manusia juga.

5. Daftar Pustaka

http://www.herbal.web.id
http://www.sith.itb.ac.id/herbarium/index.php?c=herbs&view=detail&spid=201470
daun-stevia-pemanis-alami-bebas-kalori.htm
http://hembusananginlembut.wordpress.com
http://id.wikipedia.org/wiki/Ekstraksi
http://alchemistviolet.blogspot.com/2011/02/ekstraksi.html
http://konsultasisawit.blogspot.com/2012/02/kumpulan-motto-kehidupan-terkini.html#ixzz2C60cp647

index.php.htm

Isdianti, Fifi. 2007. Penjernihan Ekstrak Daun Stevia (Stevia rebaudiana Bertoni)
Dengan Ultrafiltrasi Aliran Silang. Bogor: Institut Pertanian Bogor
Singgih Wibowo Marlia. Uji Toksisitas Menggunakan Mikroorganisme

No comments:

Post a Comment