Friday, 16 May 2014

FERMENTASI URINE SAPI SEBAGAI ZAT PERANGSANG PERTUMBUHAN TANAMAN

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keefektifan pupuk urine sapi terhadap tingkat pertumbuhan tanaman.
Penelitian ini dilakukan secara observasi, yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara pengamatan yang terjadi pada kondisi pupuk dan pertumbuhan tanaman cabai selama 7 hari.
Hasil penelitian ini berhasil terbukti bahwa tanaman cabai yang diberi pupuk urine sapi dapat tumbuh lebih cepat dan lebih tinggi daripada tanaman yang tidak diberi pupuk sama sekal



1.      Pendahuluan

              Sapi (Bison benasus L) merupakan ternak ruminansia besar yang mempunyai banyak manfaat baik untuk manusia ataupun tumbuhan, seperti daging, susu, kulit, tenaga dan kotoran. Selain itu urinenya juga bisa dimanfaatkan. Urine sapi (Bison benasus L) bisa di buat pupuk cair sebagai pestisida untuk tanaman.
Pembuatan pupuk cair dari urine sapi (Bison benasus L) ini sangatlah mudah dan tidak membutuhkan waktu lama serta baik untuk tanaman dibandingkan dengan pupuk buatan pabrik. Bahan yang digunakan untuk membuat pupuk cair ini juga mudah di dapat dan biayanya relatif murah. Dengan adanya pembuatan pupuk cair ini masyarakat diharapkan mau mencoba membuat dan memakainya.
Produk yang dibuat ini mempunyai keunggulan tersendiri yaitu harganya murah, pembuatannya mudah, bahan mudah didapat, dan tidak membutuhkan waktu yang lama. Pupuk cair ini mengandung protein yang menyuburkan tanaman dan tanah seperti padi, palawija, sayur-sayuran, buah-buahan, bunga dan lain-lain. Produk ini berfungsi sebagai pengusir hama tikus, wereng, walang sangit, dan penggerek serta sebagai sumber pupuk organik.
Pembuatan pupuk cair dari urine sapi (Bison benasus L) ini membutuhkan bahan tambahan lainnya agar urine berkomposisis kimia yag baik. Bahan tambahan ini seperti lengkuas, kunyit, temu ireng, jahe, kencur, brotowali, dan tetes tebu. Untuk lengkuas, kunyit, temu ireng, jahe, kencur, brotowali maksud penambahan bahan-bahan ini untuk menghilangkan bau urine ternak dan memberikan rasa yang tidak disukai hama. Untuk tetes tebunya untuk fermentasi urine sapi (Bison benasus L) dan menyuburkan mikroba yang ada di dalam tanah, karena tetes ini mengandung bakteri Sacharomyces cereviceae. Berdasarkan uraian tersebut penulis mengambil penelitian yang berjudul "FERMENTASI URINE SAPI (Bison benasus L) SEBAGAI ZAT PERANGSANG PERTUMBUHAN TANAMAN".
2.      Desain Penelitian
                  Penelitian ini dilakukan dengan metode observasi deskriptif, yakni penelitian dengan cara mengobservasi tanaman lalu mendeskripsikan pertumbuhan tanaman tersebut.
Alat yang digunakan pada penelitian ini antara lain:penggaris,pengaduk,dan drum plastic, bahan yang digunakan :urine sapi, EM4, bibit cabai. Tahap dari penelitian ini adalah. Urine sapi (Bison benasus L) di tampung dan dimasukkan ke dalam drum plastik Lalu dimasukkan starter EM4. starter EM4 ini berguna untuk fermentasi dan nantinya setelah jadi pupuk cair bisa menambah jumlah mikroba menguntungkan yang ada didalam tanah..Fermentasi urine didiamkan selama 14 hari dan diaduk setiap setiap hari.Drum plastik ditutup.Setelah 14 hari pupuk cair sudah bisa dipakaitanaman di tanam dan diberi pupuk urine sapi. amati tanaman selama 7 hari
3.      Hasil dan Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian didapat bahwa biji cabai yang diberi pupuk percobaan 1 dan pupuk percobaan 2 dengan rata-rata pertumbuhan masing-masing 1,37 cm dan 1,07 cm. Sedangkan biji cabai yang ditambahkan pupuk standar, rata-rata pertumbuhannya 1,064 cm, serta biji cabai yang tidak diberi pupuk mempunyai rata-rata pertumbuhan 0,322 cm.
Dilihat dari hasil, dapat disimpulkan bahwa pupuk yang dibuat berhasil menumbuhkan  tanaman cabai dengan rata-rata 1,22 cm  selama 7 hari, hasil ini lebih besar daripada sampel yang tidak diberi pupuk, yaitu sebesar 0,322 cm. dan ketika dibandingkan dengan pupuk standar, pupuk hasil percobaan menghasilkan pertumbuhan yang lebih baik.
Hal ini disebabkan oleh hasil urine sapi yang telah difermentasi dan penambahan EM4, berikut adalah hasil urine sapi yang belum difermentasi dan yang sudah difermentasi, dan pengertian dan kandungan em4. Dan berikut adalah, beberapa sifat yang terkandung dalam urine sapi sebelum dan sesudah fermentasi.
zat
Sebelum fermentasi
Sesudah fermentasi
PH
7,2
8,7
N
1,1
2,7
P
0,5
2,4
K
0,9
3,8
Ca
1,1
5,8
Na
0,2
7,2
Fe
3726
7692
Mn
300
507
Zn
101
624
Cu
18
510
Warna
Kuning
Hitam
Bau
Menyengat
Kurang menyengat

Dan berikut adalah kegunaat zat-zat kimia yang berguna bagi tanaman berdasarkan table diatas;
1.      Ph ( keasaman)
a.       Meningkatkan produksi biji dan benih
b.      Menetralisasi racun pada tanaman
c.       Mencegah rontok bunga dan buah
d.      Memperkuat batang



2.      N ( Nitrogen )
a.       Diperlukan untuk pembentukan atau pertumbuhan bagian vegetative tanaman, seperti daun, batang dan akar
b.      Berperan penting dalam pembentukan hijau daun yang berguna sekali dalam proses fotosintetis
c.       Meningkatkan mutu tanaman penghasil daun-daunan

3.      P ( Fosfor )
a.       Mempercepat pertumbuhan akar semai
b.      Memperkuat batang tubuh tanaman
c.       Mempercepat proses pembungaan, pemasakan buah dan biji-bijian
d.      Meningkatkan produksi buah dan biji-bijian

4.      K ( Kalium )
a.       Membantu membuka dan menutup stomata
b.      Meningkatkan daya tahan terhadap penyakit tanaman dan serangan hama
c.       Memperluas pertumbuhan akar tanaman
d.      Memperbaiki ukuran dan kualitas buah pada masa generative
e.       Memperkuat tubuh tanaman supaya daun, bunga dan buah tidak mudah
Rontok

5.      Ca ( Kalsium )
a.       Mencegah rontok bunga dan buah
b.      Memperkeras batang tanaman dan buah
c.       Meningkatkan hasil panen dan kualitas buah
d.      Merangsang banyaknya bulu akar

6.      Na ( Natrium )
a.       Natrium mempunyai sifat higroskopis, artinnya bahwa unsur ini mudah menyerap air dan menahan air cukup kuat, sehingga tanaman tahan kekeringan
b.      Unur Natrium membantu proses transportasi dalam tubuh tanaman sehingga hasil-hasil fotosintesis dapat dibawa dan diakumulasi pada tempat-tempat penyimpanan


7.      Fe ( Besi )
a.       Menyusun klorofil
b.      Menyusun protein
c.       Berperan dalam perkembangan kloroplas
d.      Pelaksana pemindahan electron dalam proses metabolism. Proses tersebut misalnya reduksi N2, reduksi solfat

8.      Mn ( Mangan )
a.       Membantu proses fotosintesis
b.      Berperan dalam pembentukan enzim tanaman

9.      Zn ( Zinc )
a.       Dalam jumlah sedikit dapat berperan dalam mendorong perkembangan pertumbuhan
b.      Persenyawaan Zn berfungsi dalam pembentukkan hormone tumbuh (auxin) dan penting bagi perkembangan fisiologis

10.  Cu ( Tembaga )
a.       Membantu pembentukan klorofil dan sebagai komponen dalam pembentukan enzim tanaman
b.      Mengaktifkan enzim sitokrom-oksidase, askorbit-oskidase
Dan berikut adalah zat yang terkandung pada EM4 yang berguna bagi tanaman;
1.   Bakteri fotosintetik
Bakteri ini merupakan bakteri bebas yang dapat mensintesis senyawa nitrogen. Hasil metabolir yang diproduksi dapat diserap secara langsung oleh tanaman dan tersedia sebagai substrat untuk perkembangbiakkan mikroorgansme yang menguntunglan
2.   Lactobacillus sp
Bakteri yang memproduksi asalm laktat sebagai hasil penguraian gula dan karbohidrat ;ain yang bekerjasama denga bakteri fotosintesis dan ragi. Asam laktat ini merupakan bahan sterilisasi yang kuat yang dapat menekan mikroorganisme yang berbahay dan dapat menguraikan bahan organic dengan cepat
3.   Streptomycetes sp
Streptomycetes sp. Mengeluarkan enzim streptomisin yang bersifat racun terhadap hama dan mikroorganisme yang merugikan

4.   Ragi
Ragi memproduksi substansi yang berguna bagi tanaman dengan cara fermentasi. Substansi bioaktif yang dihasilkan oleh ragi berguna untuk pertumbuhan sel dan pembelahan akar. Ragi ini juga berperan dalam perkembangan atau pembelahan mikroorganisme menguntungkan lain seperti Actinomycetes.

5.   Actinomycetes
Actinomycetes merupakan organisme peralihan antara bakteri dan jamur yang mengambil asam amino dan zat serupa yang diproduksi bakteri fotosintetis dan merubahnya menjadi antibiotic untuk mengendalikan pathogen, menekan jamur dan bakteri berbahaya dengan cara menghancurkan khitin yaitu zat essential untuk pertumbuhannya. Actinomycetes juga dapat menciptakan kondisi yang baik bagi perkembangan mikroorganisme lain.

Berdasrkan teori diatas terbukti bahwa pada fermentasi urine sapid an EM4 yang mengadung zat atau nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman sehingga pertumbuhan tanaman cabai yang diberikan fermentasi urine sapi dapat tumbuh lebih cepat.
Kelemahan dari penelitian ini adalah waktu tahap pembuatan urine sapi yang memakan waktu selama 2 minggu.

4.      Kesimpulan
                   Percobaan ini bisa dikatakan berhasil, bisa dilihat dari hasil penelitian bahwa biji cabe yang diberi pupuk hasil percobaan mempunyai tingkat pertumbuhan yang lebih maksimal, dibandingkan dengan standar dan yang tidak diberi pupuk, dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 1,22 cm

5.      Saran
Bagi pembaca yang ingin melakukan penelitian ini disarankan agar mencoba pupuk urine sapi ini kepada tanaman yang tingkat pertumbuhannya rendah.

6.      Daftar Pustaka
Isroi,2007. Cara mudah, murah dan cepat menhasilkan kompos. Andi offset
Ade, Memanfaatan kotoran ternak. Niaga Swadaya
Agro media,2006. Petunjuk Pemupukan. Agro media
Puspita Lisdiyanti,2011. Sukses membuat pupuk cair. Pustaka pelajar
Mulyani sutejo,2010. Pupuk & cara pemupukan. Rineka cia
http://cara-beternaku.blogspot.com/2008/08/lactobaccilus-bakteri-fotosintetik.html
http://blog.ub.ac.id/randidwi/2011/12/21/makalah-fermentasi-biologi-dasar



No comments:

Post a Comment