Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keefektifan pupuk
urine sapi terhadap tingkat pertumbuhan tanaman.
Penelitian ini dilakukan secara observasi, yaitu penelitian yang
dilakukan dengan cara pengamatan yang terjadi pada kondisi pupuk dan
pertumbuhan tanaman cabai selama 7 hari.
Hasil penelitian ini berhasil terbukti bahwa tanaman cabai yang diberi
pupuk urine sapi dapat tumbuh lebih cepat dan lebih tinggi daripada tanaman
yang tidak diberi pupuk sama sekal
1.
Pendahuluan
Sapi (Bison benasus L) merupakan
ternak ruminansia besar yang mempunyai
banyak manfaat baik untuk manusia ataupun tumbuhan, seperti daging, susu,
kulit, tenaga dan kotoran. Selain itu urinenya juga bisa dimanfaatkan. Urine
sapi (Bison benasus L) bisa di buat pupuk cair sebagai pestisida untuk
tanaman.
Pembuatan pupuk
cair dari urine sapi (Bison benasus L) ini sangatlah mudah dan tidak
membutuhkan waktu lama serta baik untuk tanaman dibandingkan dengan pupuk
buatan pabrik. Bahan yang digunakan untuk membuat pupuk cair ini juga mudah di
dapat dan biayanya relatif murah. Dengan adanya pembuatan pupuk cair ini
masyarakat diharapkan mau mencoba membuat dan memakainya.
Produk yang dibuat ini mempunyai keunggulan
tersendiri yaitu harganya murah, pembuatannya mudah, bahan mudah didapat, dan
tidak membutuhkan waktu yang lama. Pupuk cair ini mengandung protein yang
menyuburkan tanaman dan tanah seperti padi, palawija, sayur-sayuran,
buah-buahan, bunga dan lain-lain. Produk ini berfungsi sebagai pengusir hama
tikus, wereng, walang sangit, dan penggerek serta sebagai sumber pupuk organik.
Pembuatan pupuk cair dari urine sapi (Bison
benasus L) ini membutuhkan bahan tambahan lainnya agar urine berkomposisis
kimia yag baik. Bahan tambahan ini seperti lengkuas, kunyit, temu ireng, jahe,
kencur, brotowali, dan tetes tebu. Untuk lengkuas, kunyit, temu ireng, jahe,
kencur, brotowali maksud penambahan bahan-bahan ini untuk menghilangkan bau
urine ternak dan memberikan rasa yang tidak disukai hama. Untuk tetes tebunya
untuk fermentasi urine sapi (Bison benasus L) dan menyuburkan mikroba
yang ada di dalam tanah, karena tetes ini mengandung bakteri Sacharomyces
cereviceae. Berdasarkan uraian tersebut penulis mengambil penelitian yang
berjudul "FERMENTASI URINE SAPI (Bison benasus L) SEBAGAI ZAT
PERANGSANG PERTUMBUHAN TANAMAN".
2.
Desain Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan metode observasi
deskriptif, yakni penelitian dengan cara mengobservasi tanaman lalu
mendeskripsikan pertumbuhan tanaman tersebut.
Alat yang digunakan pada penelitian ini antara
lain:penggaris,pengaduk,dan drum plastic, bahan yang digunakan :urine sapi,
EM4, bibit cabai. Tahap dari penelitian ini adalah. Urine sapi (Bison benasus L) di tampung
dan dimasukkan ke dalam drum
plastik Lalu dimasukkan starter
EM4. starter EM4 ini berguna untuk fermentasi dan nantinya
setelah jadi pupuk cair bisa menambah jumlah mikroba menguntungkan yang ada
didalam tanah..Fermentasi urine didiamkan selama 14 hari dan diaduk setiap
setiap hari.Drum plastik ditutup.Setelah 14 hari pupuk cair sudah bisa
dipakaitanaman di tanam dan diberi pupuk urine sapi. amati tanaman selama 7
hari
3. Hasil dan Pembahasan
Berdasarkan
hasil penelitian didapat bahwa biji cabai yang diberi pupuk percobaan 1 dan
pupuk percobaan 2 dengan rata-rata pertumbuhan masing-masing 1,37 cm dan 1,07
cm. Sedangkan biji cabai yang ditambahkan pupuk standar, rata-rata
pertumbuhannya 1,064 cm, serta biji cabai yang tidak diberi pupuk mempunyai
rata-rata pertumbuhan 0,322 cm.
Dilihat
dari hasil, dapat disimpulkan bahwa pupuk yang dibuat berhasil menumbuhkan tanaman cabai dengan rata-rata 1,22 cm selama 7 hari, hasil ini lebih besar daripada
sampel yang tidak diberi pupuk, yaitu sebesar 0,322 cm. dan ketika dibandingkan
dengan pupuk standar, pupuk hasil percobaan menghasilkan pertumbuhan yang lebih
baik.
Hal
ini disebabkan oleh hasil urine sapi yang telah difermentasi dan penambahan
EM4, berikut adalah hasil urine sapi yang belum difermentasi dan yang sudah
difermentasi, dan pengertian dan kandungan em4. Dan berikut adalah, beberapa
sifat yang terkandung dalam urine sapi sebelum dan sesudah fermentasi.
zat
|
Sebelum fermentasi
|
Sesudah fermentasi
|
PH
|
7,2
|
8,7
|
N
|
1,1
|
2,7
|
P
|
0,5
|
2,4
|
K
|
0,9
|
3,8
|
Ca
|
1,1
|
5,8
|
Na
|
0,2
|
7,2
|
Fe
|
3726
|
7692
|
Mn
|
300
|
507
|
Zn
|
101
|
624
|
Cu
|
18
|
510
|
Warna
|
Kuning
|
Hitam
|
Bau
|
Menyengat
|
Kurang menyengat
|
Dan
berikut adalah kegunaat zat-zat kimia yang berguna bagi tanaman berdasarkan
table diatas;
1.
Ph
( keasaman)
a.
Meningkatkan
produksi biji dan benih
b.
Menetralisasi
racun pada tanaman
c.
Mencegah
rontok bunga dan buah
d.
Memperkuat
batang
2.
N
( Nitrogen )
a.
Diperlukan
untuk pembentukan atau pertumbuhan bagian vegetative tanaman, seperti daun,
batang dan akar
b.
Berperan
penting dalam pembentukan hijau daun yang berguna sekali dalam proses
fotosintetis
c.
Meningkatkan
mutu tanaman penghasil daun-daunan
3.
P
( Fosfor )
a.
Mempercepat
pertumbuhan akar semai
b.
Memperkuat
batang tubuh tanaman
c.
Mempercepat
proses pembungaan, pemasakan buah dan biji-bijian
d.
Meningkatkan
produksi buah dan biji-bijian
4.
K
( Kalium )
a.
Membantu
membuka dan menutup stomata
b.
Meningkatkan
daya tahan terhadap penyakit tanaman dan serangan hama
c.
Memperluas
pertumbuhan akar tanaman
d.
Memperbaiki
ukuran dan kualitas buah pada masa generative
e.
Memperkuat
tubuh tanaman supaya daun, bunga dan buah tidak mudah
Rontok
5.
Ca
( Kalsium )
a.
Mencegah
rontok bunga dan buah
b.
Memperkeras
batang tanaman dan buah
c.
Meningkatkan
hasil panen dan kualitas buah
d.
Merangsang
banyaknya bulu akar
6.
Na
( Natrium )
a.
Natrium
mempunyai sifat higroskopis, artinnya bahwa unsur ini mudah menyerap air dan
menahan air cukup kuat, sehingga tanaman tahan kekeringan
b.
Unur
Natrium membantu proses transportasi dalam tubuh tanaman sehingga hasil-hasil
fotosintesis dapat dibawa dan diakumulasi pada tempat-tempat penyimpanan
7.
Fe
( Besi )
a.
Menyusun
klorofil
b.
Menyusun
protein
c.
Berperan
dalam perkembangan kloroplas
d.
Pelaksana
pemindahan electron dalam proses metabolism. Proses tersebut misalnya reduksi
N2, reduksi solfat
8.
Mn
( Mangan )
a.
Membantu
proses fotosintesis
b.
Berperan
dalam pembentukan enzim tanaman
9.
Zn
( Zinc )
a.
Dalam
jumlah sedikit dapat berperan dalam mendorong perkembangan pertumbuhan
b.
Persenyawaan
Zn berfungsi dalam pembentukkan hormone tumbuh (auxin) dan penting bagi
perkembangan fisiologis
10.
Cu
( Tembaga )
a.
Membantu
pembentukan klorofil dan sebagai komponen dalam pembentukan enzim tanaman
b.
Mengaktifkan
enzim sitokrom-oksidase, askorbit-oskidase
Dan
berikut adalah zat yang terkandung pada EM4 yang berguna bagi tanaman;
1.
Bakteri
fotosintetik
Bakteri ini
merupakan bakteri bebas yang dapat mensintesis senyawa nitrogen. Hasil
metabolir yang diproduksi dapat diserap secara langsung oleh tanaman dan
tersedia sebagai substrat untuk perkembangbiakkan mikroorgansme yang
menguntunglan
2.
Lactobacillus
sp
Bakteri yang
memproduksi asalm laktat sebagai hasil penguraian gula dan karbohidrat ;ain
yang bekerjasama denga bakteri fotosintesis dan ragi. Asam laktat ini merupakan
bahan sterilisasi yang kuat yang dapat menekan mikroorganisme yang berbahay dan
dapat menguraikan bahan organic dengan cepat
3.
Streptomycetes
sp
Streptomycetes
sp. Mengeluarkan enzim streptomisin yang bersifat racun terhadap hama dan
mikroorganisme yang merugikan
4.
Ragi
Ragi memproduksi
substansi yang berguna bagi tanaman dengan cara fermentasi. Substansi bioaktif
yang dihasilkan oleh ragi berguna untuk pertumbuhan sel dan pembelahan akar.
Ragi ini juga berperan dalam perkembangan atau pembelahan mikroorganisme
menguntungkan lain seperti Actinomycetes.
5.
Actinomycetes
Actinomycetes
merupakan organisme peralihan antara bakteri dan jamur yang mengambil asam
amino dan zat serupa yang diproduksi bakteri fotosintetis dan merubahnya
menjadi antibiotic untuk mengendalikan pathogen, menekan jamur dan bakteri
berbahaya dengan cara menghancurkan khitin yaitu zat essential untuk
pertumbuhannya. Actinomycetes juga dapat menciptakan kondisi yang baik bagi
perkembangan mikroorganisme lain.
Berdasrkan teori
diatas terbukti bahwa pada fermentasi urine sapid an EM4 yang mengadung zat
atau nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman sehingga pertumbuhan tanaman cabai
yang diberikan fermentasi urine sapi dapat tumbuh lebih cepat.
Kelemahan dari
penelitian ini adalah waktu tahap pembuatan urine sapi yang memakan waktu
selama 2 minggu.
4.
Kesimpulan
Percobaan ini bisa dikatakan berhasil, bisa
dilihat dari hasil penelitian bahwa biji cabe yang diberi pupuk hasil percobaan
mempunyai tingkat pertumbuhan yang lebih maksimal, dibandingkan dengan standar
dan yang tidak diberi pupuk, dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 1,22 cm
5. Saran
Bagi
pembaca yang ingin melakukan penelitian ini disarankan agar mencoba pupuk urine
sapi ini kepada tanaman yang tingkat pertumbuhannya rendah.
6. Daftar Pustaka
Isroi,2007.
Cara mudah, murah dan cepat menhasilkan
kompos. Andi offset
Ade, Memanfaatan kotoran ternak. Niaga
Swadaya
Agro
media,2006. Petunjuk Pemupukan. Agro
media
Puspita
Lisdiyanti,2011. Sukses membuat pupuk
cair. Pustaka pelajar
Mulyani
sutejo,2010. Pupuk & cara pemupukan.
Rineka cia
http://cara-beternaku.blogspot.com/2008/08/lactobaccilus-bakteri-fotosintetik.html
http://blog.ub.ac.id/randidwi/2011/12/21/makalah-fermentasi-biologi-dasar
No comments:
Post a Comment